KOPI MENGURANGI RESIKO ALZHEIMER

Minum kopi merupakan salah satu cara untuk mengurangi kantuk ketika orang ingin bekerja lembur,ingin bergadang atau melakukan pekerjaan yang memerlukan waktu yang panjang, itulah yang memang kebanyakan orang rutin lakukan. Ada yang minum kopi sekali sehari dan mungkin dua atau tiga kali, bahkan di barengi setiap kali merokok.Kebiasaan ini sebenarnya menjadi tradisi dan menjadi teman yang terbaik yang sulit untuk dihindari bagi yang sudah begitu menimatinya, apalagi kopi di Indonesia memiliki cita rasa yang tinggi dan banyak digemari di dunia.

Minum kopi memang belum ada standard yang ditentukan untuk ukuran atau dosis kopi yang boleh diminum, namun kebanyakan yang sering terjadi minum dengan dosis 300 mg kafein atau 1 sampai 3 gelas kopi sehari belum memberikan efek negatif bagi yang meminumnya, namun terdapat pula yang dirasakan kadang menandakan sinyal seperti gelisah, jantung berdebar, mudah marah/ hipertensi dan sebagainya. Setiap orang memiliki batasan sendiri dalam hal mengkonsumsi kopi, ada yang beberapa gelas sehari tidak memiliki masalah.

Saat ini dampak dari minum kopi menjadi perdebetan positif dan negatif didalam dunia kesehatan. Ada yang mengatakan beberapa penelitian mengungkapkan manfaat kopi, tapi disatu sisi ada pula yang mengatakan dampak buruk kopi terhadap kesehatan.

Kalau kita menilik sejenak kasus yang terjadi atas meninggalnya Mbah Surip baru-baru ini, malah menyebutkan konsumsi kopi yang berlebihan akan memperbutuk kondisi tubuh seseorang. Spesialis penyakit dalam FKUI/RSCM Jakarta Dr Ari Fahrial Syam SpPDKGEH MMB mengatakan, penyebab kematian Mbah Surip disebabkan mengkonsumsi kopi secara akumulasi yang berlebihan, kelelahan, kurang tidur dan merokok. Hal ini ketika terjadi terus menerus dapat mencetuskan terjadinya gangguan akut pada tubuh, yang cukup fatal adalah terjadi serangan jantung. Namun pada posisi yang tepat, kopi dapat mengurangi resiko terserang Alzheimer, temuan tersebut baru saja dilansir dalam edisi Journal of Alzheimer's Disease. Penelitian tersebut diungkapkan para peneliti di Universitas South Florida,AS. Berdasarkan hasil penemuan/riset menemukan dan membuktikan bahwa mengkonsumsi kafein dapat membuat seseorang terhindar dari penyakit alzheimer. Menurut mereka, dengan dosis kafein 500 mg per hari atau kurang lebih 5 cangkir kopi, dapat mengurangi masalah ingatan yang berkaitan dengan gejala alzheimer.Penemuan ini setelah mereka melakukan uji coba kopi terhadap tikus. Selama dua bulan, tikus diberikan kafein secara terus menrus dan hasilnya tikus-tikus tersebut ternyata memiliki kemampuan pada daya ingat yang baik, seperti tikus normal yang tak prnah memperlihatkan tanda-tanda penyakit demensia. Selain itu kafein juga dapat mengurangi setengah dari gumpalan protein yang biasa disebut betaamyloid, yang terdapat di otak tikus percobaan tersebut. Seperti disiarkan di BBC ketua tim peneliti Gary Arendash mengatakan bahwa kafein bisa menjadi penyembuh yang cukup baik bagi penderita alzheimer, karena kafein adalah obat yang relatif aman dan dengan mudah masuk ke otak dan langsung berpengarug pada penyakit tersebut.

Sebenarnya apa sih penyakit Alzheimer itu atau kepikunan ? penyakit yang terjadi karena menurunnya fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif, sehingga menyebabkan daya ingat seseorang merosot. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Dr.Alois Alzheimer pada tahun 1907, penyakit ini menjadikan saraf otak mengecut dan bahkan di penuhi gumpalan protein atau yang disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit atau neuro fibrillary. Amiloid itulah yang menyebabkan perubahan kimia otak, sehingga memusnahkan sel-sel saraf otak yang berfungsi menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lainnya menjadi berpengaruh.

Tanda tanda yang dimiliki penyakit alzheimer

1. Menjadi agresif
   
2. Mudah marah
   
3. Kehilangan minat atau hoby yang pernah diminati
   
4. Memiliki tingkah laku yang aneh seperti menjerit, terpekik
   
5. Membuat tekanan mental terganggu bagi orang lain, karena harus mengurus dan menjaga bisa seharian.
   
6. Pola tidur yang berubah yang kebanyakan siang banyak tidur dan pada waktu malam bangun.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa lebih dari satu milyard orang yang berusia lebih dari 60 tahun dari penduduk dunia mengidap penyakit ini.

Posted in: Kesehatan